Senin, 29 Juli 2013


  1. PUTUS



Buat apa punya pacar, kalo cuma dijadiin perantara berderingnya handphone!!!!!

"Gila yahh nie cowo,, maunya apa coba," teriak ku, sambil menghempaskan BB ke kasur, yang sejak tadi hanya mampu dilihatnya. Tak lama terdengar teriakan ibu yang mencoba memanggilku dari lantai bawah, "Rayya... yaa.. ada  Zio dateng,,, kamu temuin sana". Sontak aku langsung berdiri sembilan puluh derajat dari posisi berbaringku tadi "Hah... dia kesini". Sambil menuruni anak tangga ,kulangkahkan kaki bagaikan kuda yang ada dimedan perang. Sudah hamipr lima menit dia menungu ku, menunggu disofa coklat menghadap ke arah utara itu. "Ada apa kamu kesini" tanpa basa basi,langsung ku tanyakan maksud dia ke rumah . "Ay...." jawab Zio dengan lembut, kemudian terhenti sejenak untuk menghirup udara yang geratis melayang disetiap permukaan. "ay.. aku cuma mau bilang,,,kamu baik, aku sayang sama kamu, tapi..." seketika kata-kata itu terhenti,dan dialihkan oleh Rayya. "loe mau bilang putus kan,, yaudah gue relain loe, sekarang silahkan pergi dari rumah gue". Ini kali pertamanya Rayya diputusi oleh kekasih yang selama ini dicintainya.

Seperti biasa tugas seorang wanita, kalau sudah disakiti yang mereka lakukan menghapus dan mem-black list laki-laki yang membuat dia seakan seperti meminum jus mengkudu rasanya "pait". Hanya berdiam diri dikamar, tak seperti biasa entah apa setan apa yang masuk dalam tubuh Rayya, tiba-tiba dia keluar kamar dan menuju dapur. Tak sedikit pun ia terlihat sedih, bahkan sang ibu pun terkejut karna anak semata wayangnya melangkahkan kakinya ke dapur. Segeranya dia melangkah menuju tumpukan piring-piring yang sudah tak beraturan, tanpa sedikit pun bicara dia segera mengerjakan tugas yang selama ini tidak pernah ia lakukan. Masih dengan wajah yang heran ibu pun enggan untuk bertanya, namun hatinya sangat senang akhirnya anak manja dan nakal itu bisa menunjukan jati dirinya sebagai wanita.

"Ibu,, kenapa liat aku seperti itu? Ada yang aneh sama aku ya bu?" tanya Rayya seolah tak menyadari perubahan sikapnya itu.
"Ohh.. gak ada apa-apa koq Ray,, " sambil tersenyum manis, seolah ibu itu tak ingin mencampuri urusan anaknya, namun terlihat sedih memang melihat anaknya yang sedang menyembunyikan begitu banyak kekesalan.

Hampir satu hari penuh ini Rayya melakukan kegiatan yang sama sekali tak pernah ia kerjakan , dari mulai cuci piring, menyapu, menyuci, bahkan semua yang sewajarnya wanita lakukan ia kerjakan sendiri. Waktu yang dilakukan penuh kegiatan itu seakan sangat singkat ia rasakan, tak sadar ia melihat jam di dinding menunjukan pukul lima sore. " Sudah tujuh jam aku putus dengan Zio, mungkin aku bisa melupakannya dengan melakukan banyak kegiatan" gumam hati yang hanya mampu diirasakan sakit sendiri. Film korea yang mungkin saat ini bisa membuatnya lebih relax dengan pikiran jenuh yang menglilingi otaknya itu.

"Oke... Rayya hari ini kegiatan loe bener-bener padet
Pagi sampe sore ngerjain kerjaan rumah
Sore sampe malem nonton TV , baca novel, searching di mbah google. Dan sekarang saatnya tidur nyenyak menyabut hari baru " ucap Rayya untuk menyemangati hatinya yang gaduh saat ini. Sambil menghidupkan radio mini yang selalu menemani ia tidur. Seperti biasa penyiar yang selalu membawakan tema galau di malam senin,
   
"Oke sobat 99.5 Fm , malem ini gue bakalan kasih tips tentang cara ngelupain pacar,,tapi nanti dulu karna gue mau puterin lagu hist tercetar Raisa - Melangkah,,tetep staycun disini!!!!!
Radio yang kini asik mengeluarkan irma-irama, Sambil asik menekan lembut setiap tombol keyboaar untuk melengkapi tugas mata kuliah.
"Ternyata semua berakhir tak seperti yang ku harapkan baru ku mengerti ku sadari Oh ku tak sendiri pancaran sinar mentari menemani tiada henti"
dan mulai menikmati hidangan lagu radio malam ini, sampai Rayya menyayikannya. Tak lama tedengar suara raungan handphone dari balik batal ,dan dilihat ternyata dari teman lama , mengajak bertemu,,
"Okee.. apa lagi ini,,, " Rayya hanya mampu bergumam sambil melihat isi pesan di handphone touchscreen- nya itu. Mengajak makan sehabis pulang kuliah , melalahkan saja, mengingatkan Rayya saat masih pacaran dengan Zio. "lebih baik kubatalkan saja niatku menemui dia " jawab ku sambil meletkan lagi handpohone yang semestinya tadi dia tempatkan.
Rayya masih saja memasang wallpaper manis saat pergi ke tempat wisata , background yang berwarna biru laut mencolok, pelukan mesra itu , belum sempat Rayya ganti. "Aku... aku masih saja memikirkan yang sepantasnya tidak aku fikirkan"  hanya mampu kesal pada diri sendiri.

Hari pertama untuk tak lagi melihat wajahnya, Rayya pun sampai hati tak mampu menyebutkan mantan pacar yang pergi begitu saja. Trans Jakarta yang sudah dipenuhi penumpang, berdesakan, hingga melenyapkan semua lamunan Rayya menjadi kenyataan, kini Zio tepat dihadapannya dalam antrean busway, tapi Rayya tak melihatnya sendiri, gadis berparas manis,kini ada dalam pelukan tangan Zio. Tanpa lama melihat, segeranya dihempaskan wajah berpaling dari pandangan yang membuatnya ingin mengeluarkan makan siang tadi.